31 Agustus 2025 - 12:00
Source: ABNA
Bagaimana Israel Gunakan Perempuan sebagai Alat Tutupi Genosida di Gaza?

Rezim Zionis menggunakan perempuan dan konten menggoda di media sosial untuk mengalihkan kejahatannya di Gaza dan kawasan, dan proses ini merupakan strategi yang terorganisir dan didukung secara resmi oleh kabinet Israel.

Situs web Mintpress News menerbitkan sebuah penelitian yang membuktikan bahwa tentara rezim Zionis untuk membersihkan dirinya dari kejahatan dan genosida yang dilakukan di Jalur Gaza dan negara-negara kawasan, memanfaatkan metode seksual.

Menurut laporan Pars Today, penelitian ini menjelaskan bahwa peristiwa ini bukan fenomena spontan, melainkan strategi resmi yang didukung oleh kabinet Israel dengan tujuan mengalihkan opini publik dari pembantaian genosida di Gaza melalui gambar-gambar menggoda dan konten provokatif dari tentara wanita Zionis.

Artikel tersebut menambahkan: rezim Zionis di tengah agresi dan serangan berkelanjutan terhadap tetangganya, demi memperbaiki citranya, menampilkan konten provokatif seksual dari tentara wanitanya agar dapat mengubah emosi audiens dari kemarahan terhadap kejahatan perang menjadi syahwat. Berdasarkan laporan ini, baru-baru ini berbagai akun tentara rezim Zionis di media sosial menggunakan metode ini. Dalam sebagian gambar, aktivitas tentara wanita Zionis dipromosikan dengan pendekatan Israel disertai foto-foto pakaian tidak pantas mereka di media sosial agar bisa meyakinkan audiens terhadap pendekatan Zionis.

Beberapa tentara wanita Zionis memiliki akun pribadi di media sosial dengan jutaan pengikut. Salah satunya adalah Natalia Fadeev yang mengunggah konten seksual disertai kata-kata heroik tentang rezim Zionis. Konten unggahannya, di samping foto-foto tidak pantasnya, merupakan kombinasi dari permusuhan terang-terangan terhadap Muslim dan penyangkalan tidak langsung terhadap kejahatan tentara Zionis. Sebagai contoh, dalam salah satu komentarnya ia menulis: “Kami akan pergi menangkap beberapa Muslim”, atau di kesempatan lain ia bertanya kepada para pengikut mudanya: “Lihatlah mataku, apakah benar-benar kau pikir aku bisa melakukan kejahatan perang?”

Iklan kematian dengan gambar cabul!

Publikasi foto-foto tentara wanita Zionis dengan pakaian tidak pantas tidak hanya terbatas pada akun media sosial, tetapi bahkan media-media ternama juga melakukannya ketika mengumumkan kematian sebagian dari mereka.

Selebriti Amerika dalam layanan tujuan Zionisme

Upaya lain untuk memperbaiki wajah tentara Zionis adalah dengan mengundang selebriti Amerika untuk berinteraksi dengan tentara wanita Zionis. Pada tahun 2017, Conan O’Brien, komedian Amerika, melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan dan merilis klip dari latihannya bersama tentara wanita Zionis. Dua tahun kemudian, aktris sekaligus penyanyi Amerika, Hailee Steinfeld, juga dalam perjalanan promosi dengan dukungan finansial kabinet rezim Zionis, melakukan perjalanan ke wilayah pendudukan.

Perjalanan promosi asusila

Menurut undang-undang rezim Zionis, semua orang Yahudi berhak mendapatkan paspor Israel dan bermigrasi ke wilayah pendudukan. Kabinet Netanyahu, untuk mendorong proses ini, menyiapkan perjalanan gratis ke wilayah pendudukan yang bernilai ribuan dolar bagi setiap orang Yahudi. Hingga kini hampir satu juta pemuda telah ikut serta dalam perjalanan ini.

Menurut para penyelenggara, dalam perjalanan ini, hubungan seksual antara penduduk wilayah pendudukan dan para pengunjung secara terus-menerus didorong. Para pengelola program ini menggunakan tentara wanita Zionis untuk menemani kelompok-kelompok tersebut. Penelitian Zionis menunjukkan bahwa penyelenggaraan program ini dan intensifikasi interaksi para peserta dengan penduduk wilayah pendudukan meningkatkan kemungkinan dukungan mereka terhadap kebijakan rezim Zionis hingga 160 persen. Oleh karena itu, Perdana Menteri rezim ini, Benjamin Netanyahu, berjanji memberikan lebih dari 100 juta dolar anggaran untuk mendukung proyek ini.

Kejahatan perang dalam aplikasi kencan

Metode lain untuk membenarkan genosida di Gaza dengan gambar provokatif adalah melalui profil-profil tentara Zionis. Sebuah evaluasi menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga profil di situs kencan menampilkan pria dan wanita yang mengenakan seragam tentara rezim Zionis. Dalam profil-profil ini, wajah-wajah tersenyum dengan pakaian militer, menampilkan harta benda yang dicuri dari warga Palestina dan berdiri di depan bangunan-bangunan yang hancur, menikmati kehancuran Gaza. Bahkan sebagian foto memperlihatkan pelecehan nyata terhadap masjid dan situs suci Islam. Meski demikian, tampaknya publikasi foto-foto provokatif dari tentara wanita Zionis tidak berhasil meredam gelombang kebencian terhadap rezim Zionis dan kebijakannya di Palestina, Suriah, Lebanon, dan tempat-tempat lainnya.(PH)

Your Comment

You are replying to: .
captcha